Total Tayangan Halaman

Rabu, 21 Maret 2012

kriteria yang benar

“Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.” (2 Korintus 4:18)
Percaya atau tidak, salah satu produk yang terus laku adalah cat. Bukan cat rumah yang saya maksudkan melainkan cat rambut. Ada yang mengecat rambut agar lebih sesuai dengan warna kulit di wajahnya namun ada pula yang mengecat rambut supaya tidak terlihat usia sesungguhnya. Itu sebabnya kadang kita melihat orangtua yang kulit wajahnya berusia 82 namun warna rambutnya berusia 28.
Tidak ada yang salah dengan mempercantik diri atau mempertahankan kemudaan. Saya kira secara alamiah memang kita mudah tertarik dengan penampilan baik dan keindahan. Namun kita pun tahu bahwa kecantikan atau ketampanan hanya sedalam dan setebal kulit. Secantik-cantiknya seseorang, setelah kita pandangi untuk kurun yang lama, perlahan namun pasti ia tidaklah akan secantik semula. Mata kita mulai terbiasa dengannya dan akhirnya kekaguman kita pun berkurang.
Sekali lagi, Tuhan tidak melarang kita berpenampilan baik namun satu hal yang pasti ialah, Tuhan tidak mendorong kita untuk memberi perhatian berlebihan pada penampilan jasmaniah. Sebaliknya Tuhan mendorong kita untuk melihat yang kekal bukan yang fana, yang di dalam bukan di luar, dan yang rohaniah bukan yang jasmaniah. Kecintaan pada yang jasmaniah akan membutakan hati kita terhadap yang rohaniah; sedangkan keterpakuan pada yang di luar akan menghalangi pandangan kita melihat yang di dalam. Mengutamakan yang sementara dan fana akan menyita waktu dan tenaga kita mengerja-kan kehendak Tuhan yang kekal.
Apa pun keputusan yang harus kita ambil, jangan lupa untuk mengikutsertakan kriteria yang Tuhan gunakan. Setidaknya ada tiga keputusan yang mesti kita ambil dalam hidup ini: (a) Siapakah atau apakah yang kita sembah?, (b) Bagaimanakah kita hidup?, dan (c) Dengan siapakah saya hidup? Siapa atau atau apa yang kita sembah memperlihatkan siapakah atau apakah yang terpenting dalam hidup kita. Bagaimanakah kita hidup menunjukkan karakter kita yang sesungguhnya sedangkan dengan siapakah kita hidup merujuk pada pasangan hidup yang kita pilih. Ketiganya penting dan mesti dijawab dengan tepat. Jawablah dengan menggunakan kriteria yang Tuhan telah berikan dan kriteria Tuhan terkandung dalam perintah-Nya. Jadi, bacalah, renungkanlah, dan taatilah perintah-Nya agar kriteria-Nya senantiasa dekat di hati kita. Kriteria yang salah akan menghasilkan jawaban yang salah dan jawaban yang salah akan menyesatkan hidup.

Selasa, 20 Maret 2012

dia temanku

dia adalah teman baikku,

dia
yang telah sekian lama bersamaku,

dia,
yang selalu ku bela,

dia, juga yang selalu ku banggakan
pada sesamaku dengan segala keahliannya,

dia, yang mahir memetik dawaian untuk menghasilkan nada-nada yang indah,

dia, yang selalu mencurahkan isi hatinya padaku,

dia, yang juga ku dukung dalam masa-masa indahnya
(percintaannya dengan seseorang)

tapi kini...

dia,
dia,
dia,

menyakiti hatiku...

dia,
dengan PD dan merasa tidak bersalah
mengungkapkan kata hingga kalimat
yang membuat hati teriris..

ia..
dia...
temanku...

sakit!!!

sakit hati ini dibuatnya..

dia..

temanku, melukaiku

dia temanku bahkan menjelekkan aku
di depan orang lain

dia temanku membuat aku menangis..

dia selalu membuatku merasa tidak berarti didunia ini...

bahkan dia temanku,
membuatku merasa tidak bernilai..

dia temanku, membuatku malu,

tapi, dia temanku selalu q sayangi dan q doakan

dia temanku, akan selamanya menjadi temanku..

suatu saat akan ku banggakan dia

akan ku buat bangga telah memiliki aku sebagai temannya...

dan dia akan ku buat menjadi orang yang tdk menyesal
telah berteman denganku..

dia juga akan ku buat mengingat semua yang
dulu pernah ia katakan padaku temannya sendiri...



kimnana